Apotekers.com Obat sebelum memberikan efek yang berkahsiat banyak sekali proses yang harus dilaluinya, terutama untuk obat yang digunakan secara ekstravaskuler, seperti per oral dan intra maskular. Obat tersebut akan melalui tahapan absorbsi, distribusi, metabolisme dan eksresi.
Dari segi dinamika obat atau efek dari suatu obat ada beberapa hal yang harus diketahui bahwa obat yang berkhasiat itu sebenarnya ada 2 bentuk. Pada artikel ini akan membahas bagaimana contoh perubahan senyawa obat sehingga dapat memberikan efek yang berkhasiat.
Bentuk Senyawa Obat Sehingga Dapat Memberikan Efek Berkhasiat
1. Senyawa Yang Diharapkan Tersebut Berkhasiat Dalam Bentuk Obat Aslinya
Obat jenis ini akan tetap sama, artinya senyawa yang memberikan efek akan sesuai dengan senyawa obat aslinya. Senyawa ini tidak mengalami perubahan struktur kimia dihati.
Contohnya adalah luminal :
Luminal akan berkurang khasiatnya karena akan merangsang pembuatan enzim pengurai luminal, dan sebaliknya kekuatan obat akan meningkat apabila terjadi penghambatan kerja dari enzim-enzim pengurai luminal yang ada di hati tersebut.
2. Senyawa Dari Bahan Berkhasiat Tersebut Bekerja Dari Hasil Proses Metabolisme Di Hati.
Obat ini akan dirubah dari senyawa aslinya menjadi suatu senyawa lain yang nantinya akan berkahsiat. Sebagai contoh adalah parasetamol akan dirubah menjadi fenasetin dimana fenasetin ini berkhasiat sebagai anti piretik ataupun sebagai analgetik. Begitu juga dengan diazepam yang akan dirubah dihati menjadi zat aktif oxazepam yang berkhasiat sebagai sedatif.
Diatas hanya beberapa contoh obat saja, ada banyak obat lain yang akan dimetabolisme baru nanti memberika efek berkhasiat.
Sumber : Patofsiologi Farmkologi Farmakoterapi
EmoticonEmoticon